Halo minna-san :) kembali lagi bersama dengan si Jonasan. Semoga kalian selalu sehat terus supaya bisa beraktivitas dengan baik :D Artikel ini menyatakan tentang perbedaan kata wakarimasen dan shirimasen. Belum semua orang tahu perbedaan kedua kata tersebut. Jika mau tahu perbedaan kedua kata itu, langsung terjun ker artikel ini. Hajimemashou.........
Wakaru vs Shiru
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi peserta didik ketika mereka belajar dua kata kerja 分かる (wakaru) dan 知る (shiru). Salah satu penggunaan yang paling umum dari kata wakaru adalah untuk mengetahui hal-hal yang diketahui atau dipahami pembicara, tetapi belum tentu untuk pendengar. Oleh karena itu, contoh kalimat ini seperti 明日何をしますか分からない (saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan besok). kalimat itu bisa diterima di Jepang.
Peserta didik juga akan melihat penggunaan yang sama dengan makna kata wakaru. Dalam beberapa artikel, kata wakaru digunakan untuk menyimpulkan bahwa kata-kata ini datang dari orang lain. Dalam hal ini kata wakaru digunakan untuk menyiratkan sesuatu yang berbicara hal-hal "memiliki pengetahuan"
Selain itu, kata shiru digunakan untuk menyiratkan bahwa sesuatu adalah pengetahuan umum. Bisa dikenal banyak orang atau dikenal oleh orang lain. Oleh karena itu, contoh kalimat ini seperti 妻は何をするか知らない (saya tidak tahu apa yang istri saya lakukan).
Nah sampai sini dulu. ini artikel sepengetahuan saya saja. Semoga bermanfaat buat kita semua. Jangan lupa like and share for my blog. Arigatou gozaimasu. Ja mata ne.....
~Otsukaresama Deshita~
Friday, April 29, 2016
Wednesday, April 27, 2016
Kelas Kata dalam Bahasa Jepang Part 3 (Terakhir)
Halo minasan :) Kembali lagi bersama dengan Jonasan. Semoga kalian selalu sehat terus supaya bisa beraktivitas dengan baik :D Sekarang kita ngebahas 3 kelas kata lagi. Jika dijumlahkan dari 2 artikel sebelumnya, maka kelas kata dalam bahasa Jepang sudah ada 9. Kita langsung ke artikel sekarang. Hajimemashou......
7.Interjeksi (感動詞 atau Kandoushi)
Interjeksi dalam bahasa Jepang adalah kata yang cukup berperan dalam kalimat tersebut. Mengapa? Karena kata ini dapat menjelaskan secara langsung mengenai apa yang ingin diungkapkan pembicara. Interjeksi berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan kelas kata lainnya. Selain itu, interjeksi juga tidak mengalami konjugasi atau perubahan bentuk kata.
Contoh:
Hai (dibaca = Haik) = ya
Iie = tidak
Aa = wah....
Moshi-moshi = halo
Anou = hhhmmmm......
Sumimasen = permisi
8.Kata Verba Bantu (助動詞 atau Jodoushi)
Kata verba bantu atau kopula adalah kelas kata yang juga berperan untuk membuat kalimat yang sempurna. Kata verba bantu dapat berubah bentuk. Namun, kata verba bantu ini tidak berdiri sendiri (membentuk bunsetsu) kalau tidak bergabung dengan kelas kata lain. Selain itu, apabila kata verba bantu berdiri sendiri jelas tidak mempunyai makna yang nyata. Kata verba bantu dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
A.Kata Verba Bantu Berkonjungsi
Kata verba bantu yang membuat perubahan bentuk kata. Misalnya: ada kata verba bantu bentuk formal, yaitu ~masu yang bertemu dengan kata kerja Yomu (membaca). Apabila kata kerja tersebut dibuat dalam bentuk formal, maka keduanya tidak langsung dicampur. Tetapi, bentuk kata kerjanya diubah dulu, yaitu Yomu menjadi Yomi. Maka kata tersebut menjadi Yomimasu (membaca).
B.Kata Verba Bantu Tidak Berkonjungsi
Kata verba bantu yang tidak mengalami perubahan bentuk kata.
Contoh:
- ~Desu/ ~Da (perkataan dalam bentuk sopan)
Watashi wa Mira desu. (saya Mira)
- ~Sou (katanya)
Ano hito wa Yasashii sou. (orang itu katanya baik hati)
- ~Rashii (kelihatannya)
Kanojo wa kirei raishii yo. (dia [perempuan] kelihatannya cantik lho)
9.Partikel (助詞 atau Joshi)
Partikel dalam bahasa Jepang berperan penting dalam pembuatan kalimat. mengapa? Karena fungsi partikel adalah sebagai penanda dan penunjuk hubungan sebuah kata sehingga kata tersebut benar-benar memiliki makna yang nyata. Partikel memiliki ciri-ciri yang sama dengan kata verba bantu, yaitu tidak berdiri sendiri kalau tidak digabungkan dengan kelas kata lainnya. Dan yang paling jelas tidak memiliki makna jika berdiri sendiri. Jenis-jenis partikel dalam bahasa Jepang adalah sebagai berikut ini:
A.Kakujoshi
Partikel yang menunjukkan hubungan antarkata. Partikel yang termasuk jenis kakujoshi adalah ga, o, no, ni, de, e, to, ya, yori, dan kara.
B.Fukujoshi
Partikel yang melekat atau mengikuti sebuah kata. Partikel yang termasuk jenis ini adalah wa, mo, made, ka, sae, koso, bakari, dake, shika, nomi, hodo, kurai, gurai, kiri, nado, yara, dan nari.
C.Setsuzokujoshi
Partikel yang mengikat kata tertentu (kata kerja, kata sifat, kata verba bantu) agar dapat tersambung dengan kata lainnya. Partikel yang termasuk jenis ini adalah ba/naraba, tara, tari, nagara, keredomo, noni, node, shi, dan tokoro.
D.Shuujoshi
Partikel yang digunakan di akhir kalimat untuk menyatakan sesuatu. Partikel yang termasuk jenis ini adalah ka, ne, tomo, yo, na, zo, ze, sa, wa, kashira, dan kana.
E.Heiritsu Joshi
Partikel yang menunjukkan kesetaraan antarkata. Partikel yang termasuk jenis kata ini adalah to, ya, yara, nari, toka, dano, ni, dan ka.
Nah selesai deh. Sudah tahu kan sekarang? kelas kata dalam bahasa Jepang banyak, jumlahnya ada 9 kelas kata. Jika kalian belajar dengan tekun, kalian akan lancar berbahasa Jepang. Sampai sini dulu ya. Ja mata ne..
~Otsukaresama Deshita~
Tuesday, April 26, 2016
Kelas Kata dalam Bahasa Jepang Part 2
Halo minna-san B-) Kembali lagi bersama dengan si Jonasan. Semoga kalian sehat terus supaya beraktivitas. Sesuai dengan janji saya kemaren, tanpa basa-basi saya akan memberikan 3 kelas kata dalam bahasa Jepang.Hajimemashou.....
4.Kata Keterangan (副詞 atau Fukushi)
Kata keterangan adalah kata yang berfungsi untuk menerangkan dan memberikan nuansa kepada jenis kata lainnya. Kata keterangan tidak berperan sebagai subjek, predikat, maupun objek walaupun bisa berdiri sendiri dan tidak mengalami konjugasi atau perubahan bentuk kata.
Suzuki Shigeyuki (1972) membagi jenis kata keterangan menjadi 4 jenis, yaitu:
A.Yousu Fukushi
Kata keterangan yang menerangkan suatu keadaan.
Contoh:
- 速く (hayaku) = dengan cepat
- 一緒に (isshoni) = bersama-sama
- 真っ直ぐ (massugu) = lurus/terus
- だんだん (dandan) = lambat laun
B.Jikan Fukushi
Kata keterangan waktu.
Contoh:
- いまに (ima ni) = dalam waktu dekat
- やがて (yagate) = sebentar lagi
- さっき (sakki) = barusan
- 初めて (hajimete) = pertama kali
- そろそろ (sorosoro) = sudah saatnya
C.Teido Fukushi
Kata keterangan yang menunjukkan tingkatan atau derajat.
Contoh:
- たくさん (takusan) = banyak
- 少し (sukoshi) = sedikit
- よく (yoku) = sering
- だいたい (daitai) = sebagian besar
- 全然 (zenzen) = sama sekali tidak
D.Sono Ta
Kata keterangan lainnya.
Contoh:
- いろいろ (iro-iro) = macam-macam
- なぜ (naze) = mengapa
- 相変わらず (aikawarazu) = seperti biasa
5.Kata Sambung (接続詞atau Setsuzokushi)
Kata sambung atau konjungsi adalah kata yang berperan sebagai kata penghubung antar kalimat. Kata sambung memiliki ciri-ciri yang sama dengan kata keterangan, yaitu tidak bisa mengalami konjungsi dan tidak bisa berperan sebagai subjek, predikat, maupun objek.
Contoh: soshite (lalu), sorekara (kemudian), dakara (karena itu), sore ni (selain itu), keredomo (meskipun), demo/kedo (tetapi), suruto (lantas), node (sebab), matawa (atau), tokorode (ngomong-ngomong), tatoeba (misalnya), dll.
6.Kata Penjelas (連体詞 atau Rentaishi)
Kata penjelas atau prenomina adalah kata yang berfungsi untuk menjelaskan kata benda setelahnya. Kemudian, kata penjelas tidak bisa berdiri sendiri dan tidak bisa mengalami konjugasi atau perubahan bentuk kata walaupun memiliki makna. Karena itu, kata ini dijadikan bersamaan dengan kata benda yang menyertainya.
Contoh: Aru hi (suatu hari), Aru tokoro ni (disuatu tempat), Kono michi (jalan ini), Ano hito (orang itu), dll.
Itulah 3 kelas kata dalam artikel ini. 3 kelas kata lagi akan dibahas besok ya :D Sudah dulu ya. Bagi yang masih belajar bahasa Jepang, saya do'a kan semoga kalian lancar berbahasa Jepang. Ja mata ne....
~Otsukaresama Deshita~
4.Kata Keterangan (副詞 atau Fukushi)
Kata keterangan adalah kata yang berfungsi untuk menerangkan dan memberikan nuansa kepada jenis kata lainnya. Kata keterangan tidak berperan sebagai subjek, predikat, maupun objek walaupun bisa berdiri sendiri dan tidak mengalami konjugasi atau perubahan bentuk kata.
Suzuki Shigeyuki (1972) membagi jenis kata keterangan menjadi 4 jenis, yaitu:
A.Yousu Fukushi
Kata keterangan yang menerangkan suatu keadaan.
Contoh:
- 速く (hayaku) = dengan cepat
- 一緒に (isshoni) = bersama-sama
- 真っ直ぐ (massugu) = lurus/terus
- だんだん (dandan) = lambat laun
B.Jikan Fukushi
Kata keterangan waktu.
Contoh:
- いまに (ima ni) = dalam waktu dekat
- やがて (yagate) = sebentar lagi
- さっき (sakki) = barusan
- 初めて (hajimete) = pertama kali
- そろそろ (sorosoro) = sudah saatnya
C.Teido Fukushi
Kata keterangan yang menunjukkan tingkatan atau derajat.
Contoh:
- たくさん (takusan) = banyak
- 少し (sukoshi) = sedikit
- よく (yoku) = sering
- だいたい (daitai) = sebagian besar
- 全然 (zenzen) = sama sekali tidak
D.Sono Ta
Kata keterangan lainnya.
Contoh:
- いろいろ (iro-iro) = macam-macam
- なぜ (naze) = mengapa
- 相変わらず (aikawarazu) = seperti biasa
5.Kata Sambung (接続詞atau Setsuzokushi)
Kata sambung atau konjungsi adalah kata yang berperan sebagai kata penghubung antar kalimat. Kata sambung memiliki ciri-ciri yang sama dengan kata keterangan, yaitu tidak bisa mengalami konjungsi dan tidak bisa berperan sebagai subjek, predikat, maupun objek.
Contoh: soshite (lalu), sorekara (kemudian), dakara (karena itu), sore ni (selain itu), keredomo (meskipun), demo/kedo (tetapi), suruto (lantas), node (sebab), matawa (atau), tokorode (ngomong-ngomong), tatoeba (misalnya), dll.
6.Kata Penjelas (連体詞 atau Rentaishi)
Kata penjelas atau prenomina adalah kata yang berfungsi untuk menjelaskan kata benda setelahnya. Kemudian, kata penjelas tidak bisa berdiri sendiri dan tidak bisa mengalami konjugasi atau perubahan bentuk kata walaupun memiliki makna. Karena itu, kata ini dijadikan bersamaan dengan kata benda yang menyertainya.
Contoh: Aru hi (suatu hari), Aru tokoro ni (disuatu tempat), Kono michi (jalan ini), Ano hito (orang itu), dll.
Itulah 3 kelas kata dalam artikel ini. 3 kelas kata lagi akan dibahas besok ya :D Sudah dulu ya. Bagi yang masih belajar bahasa Jepang, saya do'a kan semoga kalian lancar berbahasa Jepang. Ja mata ne....
~Otsukaresama Deshita~
Monday, April 25, 2016
Kelas Kata dalam Bahasa Jepang Part 1
Halo minna-san :) Semoga kalian semangat terus supaya kalian bisa beraktivitas. Nah, sebelumnya kan artikel tentang "Bunyi-Bunyi dalam Bahasa Jepang", kalian bisa cari di artikel sebelumnya :D Sekarang kita membahas tentang Kelas kata dalam bahasa Jepang. wish tunggu dulu. Sebelumnya kalian sudah pernah tahu ini belum? Jika ada yang belum tahu ini, tanpa basa-basi siapkan pikiran dan catatan ( jika perlu ) untuk artikel tentang ini. Hajimemashou.............
Selain perbedaan dari bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga mempunyai persamaan dengan bahasa Indonesia, salah satunya memiliki kelas kata. Kelas kata dalam bahasa Jepang ada 9 kelas kata. Di artikel ini kita membahas 3 kelas kata dulu ya. Antara lain sebagai berikut ini:
1.Kata Kerja (動詞 atau Doushi)
Kata kerja dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan sebuah pekerjaan atau aktivitas, perubahan, keadaan, maupun keberadaan. Dalam bahasa Jepang, kata dasar kata kerja selalu diakhiri huruf vokal "u". Misalnya, Hanasu (berbicara), yomu (membaca) , taberu (makan), dll. Kata kerja dalam bahasa Jepang dapat berfungsi sebagai predikat dan dapat mengalami perubahan. Kata kerja dalam bahasa Jepang dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
A.Godan Doushi (Kata Kerja Golongan Pertama)
Golongan kata kerja yang diakhiri dengan huruf: u, tsu, ru, mu, nu, bu, ku, gu, dan su.
Contoh:
- 買う (kau) = membeli
- 立つ (tatsu) = berdiri
- 取る (toru) = mengambil
- 読む (yomu) = membaca
- 死ぬ (shinu) = mati
- 呼ぶ (yobu) = memanggil
- 働く (hataraku) = bekerja
- 泳ぐ (oyogu) = berenang
- 話す (hanasu) = berbicara
B.Ichidan Doushi (Kata Kerja Golongan Kedua)
Golongan kata kerja yang diakhiri dengan huruf: iru, dan eru.
Contoh:
- 起きる (okiru) = bangun
- 食べる (taberu) = makan
C.Hensoku Doushi (Kata Kerja Golongan Ketiga)
Golongan kata kerja yang terdiri dari kata kerja suru (melakukan) dan kuru(datang). Kata ini juga bisa disebut kata kerja kamus.
2.Kata Sifat (形容詞 atau Keiyoushi)
Dalam bahasa Jepang, kata sifat adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengutarakan keadaann atau perasaan menurut sudut pandang pembicara terhadap suatu hal, bisa orang, benda, suasana, dan sebagainya.Kata sifat dalam bahasa Jepang dibagi menjadi 2 macam, yaitu i-keiyoushi dan na-keiyoushi. Apa sih arti kedua kata sifat itu? Langsung saja ke penjelasannya hehehe
A.I-Keiyoushi
Kata sifat yang pastinya berakhiran dengan huruf vokal "i" pada setiap kata. Kata ini berperan sebagai predikat maupun kata keterangan. Kata sifat ini bisa mengalami perubahan bentuk tersendiri. Dan pastinya, perubahan bentuk tersebut tidak sama dengan perubahan bentuk na-keiyoushi.
Contoh:
- 高い (takai) = tinggi
- 安い (yasui) = murah
- 新しい (atarashii) = baru
- 良い (yoi) = bagus
B.Na-Keiyoushi
Kata sifat yang diberikan imbuhan "na" di akhir kata. Kata sifat ini disebut juga keiyoudoushi dalam bahasa Jepang. Perubahan bentuknya mirip dengan kata benda tetapi tetap berperan sama dengan i-keiyoushi sebagai kata sifat.
Contoh:
-上手な (jouzuna) = pintar
-はんさむな (hansamuna) = ganteng
- 安全な (anzenna) = aman
Ada beberapa pengecualian dalam perubahan bentuk, banyak kata sifat berakhiran dengan huruf vokal "i" tetapi ternyata kata sifat itu termasuk na-keiyoushi. Contoh: kireina (cantik), yuumeina (terkenal), dll.
3. Kata Benda (名詞 atau Meishi)
Kata benda adalah sebuah kata yang menunjukkan benda, orang, peristiwa, dll. Kata benda dalam bahasa Jepang merupakan satu-satunya Taigen dalam kelas kata bahasa Jepang. Taigen sendiri artinya kata yang berdiri sendiri dan tidak bisa mengalami konjugasi (perubahan bentuk kata). Inilah jenis-jenis kata benda, yaitu:
A.Fushuu Meishi
Kata benda umum, seperti menyebutkan barang, peristiwa, dll.
B.Koyuu Meishi
Kata benda khusus, seperti nama orang, nama daerah, dll.
C.Keishiki Meishi
Kata benda yang tidak memiliki arti sebenarnya.
D.Suushi
Kata benda yang dalam bentuk sistem perhitungan.
E.Daimeishi
Kata benda sebagai kata ganti.
Nah inilah ketiga kelas kata tersebut. Artikel part keduanya akan dipublikasikan besok. Bagi yang belum mengerti, komentar di artikel ini. Mohon maaf jika ada kesalahan mengetik :D. Arigatou ne...
~Otsukaresama Deshita~
Selain perbedaan dari bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga mempunyai persamaan dengan bahasa Indonesia, salah satunya memiliki kelas kata. Kelas kata dalam bahasa Jepang ada 9 kelas kata. Di artikel ini kita membahas 3 kelas kata dulu ya. Antara lain sebagai berikut ini:
1.Kata Kerja (動詞 atau Doushi)
Kata kerja dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan sebuah pekerjaan atau aktivitas, perubahan, keadaan, maupun keberadaan. Dalam bahasa Jepang, kata dasar kata kerja selalu diakhiri huruf vokal "u". Misalnya, Hanasu (berbicara), yomu (membaca) , taberu (makan), dll. Kata kerja dalam bahasa Jepang dapat berfungsi sebagai predikat dan dapat mengalami perubahan. Kata kerja dalam bahasa Jepang dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
A.Godan Doushi (Kata Kerja Golongan Pertama)
Golongan kata kerja yang diakhiri dengan huruf: u, tsu, ru, mu, nu, bu, ku, gu, dan su.
Contoh:
- 買う (kau) = membeli
- 立つ (tatsu) = berdiri
- 取る (toru) = mengambil
- 読む (yomu) = membaca
- 死ぬ (shinu) = mati
- 呼ぶ (yobu) = memanggil
- 働く (hataraku) = bekerja
- 泳ぐ (oyogu) = berenang
- 話す (hanasu) = berbicara
B.Ichidan Doushi (Kata Kerja Golongan Kedua)
Golongan kata kerja yang diakhiri dengan huruf: iru, dan eru.
Contoh:
- 起きる (okiru) = bangun
- 食べる (taberu) = makan
C.Hensoku Doushi (Kata Kerja Golongan Ketiga)
Golongan kata kerja yang terdiri dari kata kerja suru (melakukan) dan kuru(datang). Kata ini juga bisa disebut kata kerja kamus.
2.Kata Sifat (形容詞 atau Keiyoushi)
Dalam bahasa Jepang, kata sifat adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengutarakan keadaann atau perasaan menurut sudut pandang pembicara terhadap suatu hal, bisa orang, benda, suasana, dan sebagainya.Kata sifat dalam bahasa Jepang dibagi menjadi 2 macam, yaitu i-keiyoushi dan na-keiyoushi. Apa sih arti kedua kata sifat itu? Langsung saja ke penjelasannya hehehe
A.I-Keiyoushi
Kata sifat yang pastinya berakhiran dengan huruf vokal "i" pada setiap kata. Kata ini berperan sebagai predikat maupun kata keterangan. Kata sifat ini bisa mengalami perubahan bentuk tersendiri. Dan pastinya, perubahan bentuk tersebut tidak sama dengan perubahan bentuk na-keiyoushi.
Contoh:
- 高い (takai) = tinggi
- 安い (yasui) = murah
- 新しい (atarashii) = baru
- 良い (yoi) = bagus
B.Na-Keiyoushi
Kata sifat yang diberikan imbuhan "na" di akhir kata. Kata sifat ini disebut juga keiyoudoushi dalam bahasa Jepang. Perubahan bentuknya mirip dengan kata benda tetapi tetap berperan sama dengan i-keiyoushi sebagai kata sifat.
Contoh:
-上手な (jouzuna) = pintar
-はんさむな (hansamuna) = ganteng
- 安全な (anzenna) = aman
Ada beberapa pengecualian dalam perubahan bentuk, banyak kata sifat berakhiran dengan huruf vokal "i" tetapi ternyata kata sifat itu termasuk na-keiyoushi. Contoh: kireina (cantik), yuumeina (terkenal), dll.
3. Kata Benda (名詞 atau Meishi)
Kata benda adalah sebuah kata yang menunjukkan benda, orang, peristiwa, dll. Kata benda dalam bahasa Jepang merupakan satu-satunya Taigen dalam kelas kata bahasa Jepang. Taigen sendiri artinya kata yang berdiri sendiri dan tidak bisa mengalami konjugasi (perubahan bentuk kata). Inilah jenis-jenis kata benda, yaitu:
A.Fushuu Meishi
Kata benda umum, seperti menyebutkan barang, peristiwa, dll.
B.Koyuu Meishi
Kata benda khusus, seperti nama orang, nama daerah, dll.
C.Keishiki Meishi
Kata benda yang tidak memiliki arti sebenarnya.
D.Suushi
Kata benda yang dalam bentuk sistem perhitungan.
E.Daimeishi
Kata benda sebagai kata ganti.
Nah inilah ketiga kelas kata tersebut. Artikel part keduanya akan dipublikasikan besok. Bagi yang belum mengerti, komentar di artikel ini. Mohon maaf jika ada kesalahan mengetik :D. Arigatou ne...
~Otsukaresama Deshita~