Halo minasan :) Kembali lagi bersama dengan Jonasan. Semoga kalian selalu sehat terus supaya bisa beraktivitas dengan baik :D Sekarang kita ngebahas 3 kelas kata lagi. Jika dijumlahkan dari 2 artikel sebelumnya, maka kelas kata dalam bahasa Jepang sudah ada 9. Kita langsung ke artikel sekarang. Hajimemashou......
7.Interjeksi (感動詞 atau Kandoushi)
Interjeksi dalam bahasa Jepang adalah kata yang cukup berperan dalam kalimat tersebut. Mengapa? Karena kata ini dapat menjelaskan secara langsung mengenai apa yang ingin diungkapkan pembicara. Interjeksi berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan kelas kata lainnya. Selain itu, interjeksi juga tidak mengalami konjugasi atau perubahan bentuk kata.
Contoh:
Hai (dibaca =
Haik) = ya
Iie = tidak
Aa = wah....
Moshi-moshi = halo
Anou = hhhmmmm......
Sumimasen = permisi
8.Kata Verba Bantu (助動詞 atau Jodoushi)
Kata verba bantu atau kopula adalah kelas kata yang juga berperan untuk membuat kalimat yang sempurna. Kata verba bantu dapat berubah bentuk. Namun, kata verba bantu ini tidak berdiri sendiri (membentuk
bunsetsu) kalau tidak bergabung dengan kelas kata lain. Selain itu, apabila kata verba bantu berdiri sendiri jelas tidak mempunyai makna yang nyata. Kata verba bantu dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
A.Kata Verba Bantu Berkonjungsi
Kata verba bantu yang membuat perubahan bentuk kata. Misalnya: ada kata verba bantu bentuk formal, yaitu
~masu yang bertemu dengan kata kerja
Yomu (membaca). Apabila kata kerja tersebut dibuat dalam bentuk formal, maka keduanya tidak langsung dicampur. Tetapi, bentuk kata kerjanya diubah dulu, yaitu
Yomu menjadi
Yomi. Maka kata tersebut menjadi
Yomimasu (membaca).
B.Kata Verba Bantu Tidak Berkonjungsi
Kata verba bantu yang tidak mengalami perubahan bentuk kata.
Contoh:
- ~Desu/ ~Da (perkataan dalam bentuk sopan)
Watashi wa Mira desu. (saya Mira)
- ~Sou (katanya)
Ano hito wa Yasashii sou. (orang itu katanya baik hati)
-
~Rashii (kelihatannya)
Kanojo wa kirei raishii yo. (dia [perempuan] kelihatannya cantik lho)
9.Partikel (助詞 atau Joshi)
Partikel dalam bahasa Jepang berperan penting dalam pembuatan kalimat. mengapa? Karena fungsi partikel adalah sebagai penanda dan penunjuk hubungan sebuah kata sehingga kata tersebut benar-benar memiliki makna yang nyata. Partikel memiliki ciri-ciri yang sama dengan kata verba bantu, yaitu tidak berdiri sendiri kalau tidak digabungkan dengan kelas kata lainnya. Dan yang paling jelas tidak memiliki makna jika berdiri sendiri.
Jenis-jenis partikel dalam bahasa Jepang adalah sebagai berikut ini:
A.Kakujoshi
Partikel yang menunjukkan hubungan antarkata. Partikel yang termasuk jenis
kakujoshi adalah
ga, o, no, ni, de, e, to, ya, yori, dan
kara.
B.Fukujoshi
Partikel yang melekat atau mengikuti sebuah kata. Partikel yang termasuk jenis ini adalah
wa, mo, made, ka, sae, koso, bakari, dake, shika, nomi, hodo, kurai, gurai, kiri, nado, yara, dan
nari.
C.Setsuzokujoshi
Partikel yang mengikat kata tertentu (kata kerja, kata sifat, kata verba bantu) agar dapat tersambung dengan kata lainnya. Partikel yang termasuk jenis ini adalah
ba/naraba, tara, tari, nagara, keredomo, noni, node, shi, dan
tokoro.
D.Shuujoshi
Partikel yang digunakan di akhir kalimat untuk menyatakan sesuatu.
Partikel yang termasuk jenis ini adalah
ka, ne, tomo, yo, na, zo, ze, sa, wa, kashira, dan
kana.
E.Heiritsu Joshi
Partikel yang menunjukkan kesetaraan antarkata. Partikel yang termasuk jenis kata ini adalah
to, ya, yara, nari, toka, dano, ni, dan
ka.
Nah selesai deh. Sudah tahu kan sekarang? kelas kata dalam bahasa Jepang banyak, jumlahnya ada 9 kelas kata. Jika kalian belajar dengan tekun, kalian akan lancar berbahasa Jepang. Sampai sini dulu ya. Ja mata ne..
~Otsukaresama Deshita~
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kelas Kata dalam Bahasa Jepang Part 3 (Terakhir)"
Post a Comment
Terima kasih atas kepercayaan Anda yang sudah mengunjungi blog ini sehingga membuat saya termotivasi :)
Berilah komentar yang tidak mengandung pornografi, perjudian, SARA, dan rasis